top of page

Kebutuhan K3 dan perannya dalam keberhasilan perusahaan

K3

Sumber daya manusia merupakan peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu karyawan harus mendapatkan perhatian yang khusus dari perusahaan. Kenyataan bahwa manusia sebagai aset utama dalam organisasi atau perusahaan, harus mendapatkan perhatian serius dan dikelola dengan sebaik mungkin.

 

Dalam pengelolaan sumber daya manusia inilah diperlukan manajemen yang mampu mengelola sumber daya secara sistematis, terencana, dan efisien. Salah satu hal yang harus menjadi perhatian utama bagi manajer sumber daya manusia ialah sistem keselamatan dan kesehatan kerja.

 

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan Hak Asasi Manusia (HAM). Untuk itu, kesadaran mengenai pentingnya K3 harus selalu di gugah, diingatkan, serta di budidayakan di kalangan para pekerja. Pemahaman dan pelaksanaan K3 di perusahaan sangat diperlukan, terutam dalam syarat - sayarat kerja. Hal ini berkaitan dengan masalah perlindugan tenaga kerja terhadap kecelakan kerja, guna meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, perlu disosialisasikan pemahaman dan pelaksanaan K3 secara baik dan benar.

 

Jika tempat kerja aman dan sehat, setiap orang dapat melanjutkan pekerjaan mereka

secara efektif dan efisien. Sebaliknya, jika tempat kerja tidak terorganisir dan banyak

terdapat bahaya, kerusakan dan absen sakit tak terhindarkan, mengakibatkan hilangnya

pendapatan bagi pekerja dan produktivitas berkurang bagi perusahaan.

 

Meskipun kenyataannya, para pengusaha di seluruh dunia telah secara hati-hati

merencanakan strategi bisnis mereka, banyak yang masih mengabaikan masalah

penting seperti keselamatan, kesehatan dan kondisi kerja. Biaya untuk manusia

dan finansial dianggap besar.

 

Menurut ILO, setiap tahun ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan

lebih dari 160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja. Terlebih

lagi, 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat kerja. Angka

menunjukkan, biaya manusia dan sosial dari produksi terlalu tinggi.

 

Dalam istilah ekonomi, diperkirakan bahwa kerugian tahunan akibat kecelakaan

kerja dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan di beberapa negara

dapat mencapai 4 persen dari produk nasional bruto (PNB). Biaya langsung dan tidak

langsung dari dampak yang ditimbulkannya meliputi:

  1. Biaya medis;

  2. Kehilangan hari kerja;

  3. Mengurangi produksi;

  4. Hilangnya kompensasi bagi pekerja;

  5. Biaya waktu / uang dari pelatihan dan pelatihan ulang pekerja;

  6. kerusakan dan perbaikan peralatan;

  7. Rendahnya moral staf;

  8. Publisitas buruk;

  9. Kehilangan kontrak karena kelalaian.

Di masa lalu, kecelakaan dan gangguan kesehatan di tempat kerja dipandang sebagai

bagian tak terhindarkan dari produksi. Namun, waktu telah berubah. Sekarang

ada berbagai standar hukum nasional dan internasional tentang keselamatan dan

kesehatan kerja yang harus dipenuhi di tempat kerja. Standar-standar tersebut

mencerminkan kesepakatan luas Antara pengusaha/pengurus, pekerja dan

pemerintah bahwa biaya sosial dan ekonomi dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat

kerja harus diturunkan.

 

Sekarang dipahami bahwa semua biaya ini memperlamban daya saing bisnis,

mengurangi kesejahteraan ekonomi negara dan dapat dihindari melalui tindakan di

tempat kerja yang sederhana tetapi konsisten.

 

Menghadapi hal ini pengaturan standar - standar tersebut yang terus berkembang susah di jalankan dan diikuti oleh banyak perusahaan. Terutama pada masa transisi seperti tahun 2020 awal, dikarenakan kondisi ekonomi dan situasi sosial yang baru dihadapi dikarenakan pandemi. Oleh karenanya perusahaan yang ingin mendorong produktifitas akan terus rajin dan giat dalam menemukan dan menerapkan proses pengaturan standar K3 yang baik.

bottom of page